Blog Contribution: Let's learn wire art with Leon Wire Art

It's contribution blogpost time! Artikel kali ini adalah artikel kontribusi dari teman kita, seorang crafter cowo yang menggemari wire. Nggak bikin asesoris dari wire tetapi lebih ke dekorasi, kayak gimana sih ceritanya? Yuk kita baca aja artikelnya :)

LEON WIRE ART
        Leon Wire Art awalnya adalah project iseng saya yang terinspirasi dari tugas kuliah. Waktu itu sekitar bulan September 2013, saya dapat tugas kuliah untuk membuat sebuah artwork. Akhirnya saya putuskan untuk membuat sebuah pohon berbahan dasar kawat. Saya membuat sebuah pohon mati (tanpa daun) yang tingginya kira-kira 50 cm an. Waktu itu saya mendapat respon yang cukup baik dari dosen dan beberapa teman. Beberapa menyarankan saya untuk memproduksinya lagi dan mengkomersilkannya. Akhirnya, awal Februari 2014 saya mulai project yang sebenarnya masih semi iseng ini. Oh ya, saya Bondan Jiwandana yang adalah crafter cowok pemula (mungkin crafter lelaki jumlahnya sedikit sekali ya?) dan sering dihina-hina karena suka bikin beginian hahaha.. Berasa cewek gitu, harus teliti dan telaten. Saat ini saya lagi berjuang lulus dari universitas swasta di Jogja, dan bermain alat musik 6 senar dalam band indie kecil bernama Horse Shoe.



Saya mulai project ini dengan membuat beberapa bentuk pohon dan bonsai yang kecil, dengan pertimbangan lebih cepat dalam pengerjaan (satu pohon kira-kira 5-6 jam, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan). Selain itu, menurut orang-orang pohon yang kecil lebih imut dan lucu. Kemudian saya mulai berpikir untuk menambahkan daun untuk membuat pohon lebih hidup. Daun ini berasal dari kawat yang sama juga dengan batang, ranting, dan akar.

        Ada 2 teknik utama yang saya gunakan untuk membuat batang, ranting, dan akar. Yang pertama dengan teknik lilitan. Jadi kumpulan kawat ini dililit dengan kawat melingkar dan rapat hingga membentuk batang, akar, dan cabang. Bisa dibayangkan betapa dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi untuk teknik ini. Saya biasa menggunakan teknik ini untuk membuat pohon berukuran besar. Teknik yang kedua adalah teknik pelintir. Di dalam teknik ini, kumpulan kawat dipelintir untuk membuat batangnya. Teknik ini lebih mudah untuk membuat pohon ukuran kecil.

        Untuk teman-teman yang tertarik untuk melihat dan memiliki, silakan kunjungi page FB Leon Wire Art untuk melihat pohon-pohon yang sudah ready stock. Foto akan di upload tiap 3 hari sekali untuk mengupdate tambahan pohon yang baru. Atau ingin belajar membuatnya? Silakan saya dengan senang hati siap mengajari asalkan ada waktu luang. Silakan main saja ke kontrakan saya di daerah Condongcatur, Jogja. Peralatan yang digunakan disini cukup simpel dan murah kok. Bahannya tentu saja kawat aluminium. Banyak dijual di toko-toko supplier handicraft. Peralatannya saya pakai satu set tang yang dijual seharga 50 rb kalo tidak salah.

Sekedar info, kerajinan jenis ini belum banyak dijumpai di Indonesia. Mungkin karena proses pembuatannya yang agak rumit dan butuh kesabaran ekstra kali ya hehehe. Tapi jujur semua itu akan terbayar lunas ketika pohon sudah jadi. Rasanya menang dan bahagia, walaupun tentu saja tangan jadi perih dan kapalan :D . Saya tunggu kunjunganmu di page FB Leon Wire Art atau kalau ingin melihat langsung, silakan datang ke gubuk kecil saya di Jogja. Semoga Leon Wire Art bisa ikut memeriahkan Craft Carnival 2014 ini ya 

Leon Wire Art
CP: 085643915364
Twitter: @LeonWireArt


P.S: Silahkan mengirimkan artikel kamu tentang handmade (apapun itu dari tips, tutorial, review, dll) untuk dipublish di blog kita ini seperti artikel diatas, tidak dipungut biaya tetapi harap dicantumkan KONTRIBUSI BLOG di subyek email ya :)

Happy crafting and support your local makers!


1 komentar:

Ruri said...

unik sekali karyanya... ^-^

 

Rekans

Copyright

The text, images and products displayed are copyright to their respective owners and may not be copied, reproduced or modified in any way without their permission.

visitor